Pakar Klimatologi BRIN, Erma Yulihastin, memperingatkan bahwa hujan deras di daerah hulu dapat meningkatkan aliran debit ke Kali Bekasi dan berpotensi menyebabkan banjir. Warga Bekasi dihimbau untuk siap menghadapi situasi ini. Hal ini disampaikan Erma dalam unggahan pada Kamis (6/3), dimana daerah hulu seperti Kota Bogor dan Kabupaten Bogor mengalami hujan deras.
Sebelumnya, banjir besar melanda wilayah Jabodetabek setelah hujan lebat pada Senin malam (3/3). Ribuan warga terdampak, terutama di Bekasi, dengan rumah terendam banjir hingga ketinggian 2 meter lebih. BPBD Kota Bekasi melaporkan tujuh kecamatan terdampak banjir, sedangkan di Kabupaten Bekasi, hujan kiriman dari hulu sungai menyebabkan banjir di enam kecamatan.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan hujan masih akan terus mengguyur sejumlah wilayah Indonesia, termasuk Jabodetabek, hingga akhir Maret. Operasi modifikasi cuaca (OMC) juga akan diperpanjang untuk mengantisipasi cuaca ekstrem. Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, mengatakan bahwa modifikasi cuaca sudah dilakukan untuk menekan curah hujan di wilayah terdampak banjir.
Dwikorita menegaskan bahwa pemerintah siap menghadapi cuaca ekstrem menjelang Idulfitri dan memastikan modifikasi cuaca dilakukan untuk mengurangi dampak buruk dari hujan. Meskipun potensi cuaca ekstrem masih ada, namun diharapkan durasinya singkat. Modifikasi cuaca menjadi salah satu langkah untuk mengatasi kondisi ekstrem dan mengurangi dampak yang ditimbulkan.
