Fenomena perubahan badan sungai menjadi sorotan warganet di tengah banjir yang melanda sejumlah wilayah Jabodetabek. Perdebatan dimulai dari masalah pemukiman yang berada di dekat badan sungai, yang sering kali menjadi korban banjir. Warganet menyoroti bagaimana pemukiman seharusnya tidak dibangun di dekat sungai besar. Sebagian berpendapat bahwa sungai selalu bergerak dan berubah, sehingga daerah di sekitar sungai harus steril dari bangunan. Pakar geologi menyatakan bahwa badan sungai memang dinamis dan berubah seiring waktu karena faktor alami dan dibuat oleh manusia. Sungai besar di Indonesia memiliki area sempadan sungai yang tidak boleh dilanggar untuk pemukiman. Perubahan badan sungai membutuhkan waktu untuk terlihat, seperti yang terjadi pada Sungai Ucayali di Peru yang mengalami perubahan jalur dalam hampir 20 tahun. Proses alami perubahan badan sungai dipengaruhi oleh kecepatan air, jumlah sedimen, dan lanskap di sekitarnya. Hal ini dapat membentuk lekukan-lekukan yang kemudian membentuk badan air yang terpisah. Selama banjir, pemukiman di dekat badan sungai sering menjadi sorotan karena pemukiman tersebut rentan terkena banjir yang disebabkan oleh perubahan badan sungai.
Penjelasan Ahli: Badan Sungai Bisa Berubah-ubah?
Read Also
Recommendation for You

Gempa tektonik dengan kekuatan M6,2 melanda wilayah selatan Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara pada Senin (17/11)…

BRIN mengungkap hasil riset terbaru mengenai dinamika Bumi tropis melalui lapisan tanah Pulau Jawa yang…

Samsung Group mengumumkan rencana investasi sebesar US$310 miliar dalam lima tahun ke depan, yang sebagian…

Perjanjian Paris merayakan ulang tahunnya yang ke-10 dalam upaya menekan pemanasan global agar tidak lebih…

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan faktor cuaca yang berperan dalam kejadian longsor di…







