Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan mayoritas wilayah di Indonesia berpotensi mengalami hujan lebat dalam waktu seminggu ke depan. Prediksi cuaca ini didasarkan pada aktivitas Monsun Asia yang tetap aktif hingga akhir Februari 2025 dan fenomena La Niña yang lemah hingga pertengahan tahun yang sama. Gelombang atmosfer seperti Rossby dan Kelvin juga diprediksi akan melintasi wilayah Indonesia, memberikan kontribusi pada pertumbuhan awan hujan yang meluas.
Kondisi ini meningkatkan risiko bencana hidrometeorologi, seperti banjir, tanah longsor, dan pohon tumbang, menurut laporan Prospek Cuaca Mingguan BMKG. Dinamika atmosfer di Indonesia dipengaruhi oleh berbagai fenomena, termasuk Angin Monsun Asia, Gelombang Rossby Ekuator, dan Gelombang Kelvin. Sirkulasi siklonik dan daerah konvergensi juga berperan dalam mempengaruhi cuaca di berbagai wilayah Indonesia.
Prediksi cuaca BMKG menunjukkan bahwa hujan ringan akan dominan selama periode 21-23 Januari 2025, namun beberapa wilayah berpotensi mengalami hujan sedang hingga sangat lebat beserta angin kencang. Sementara itu, periode 24-27 Januari 2025 diperkirakan akan didominasi oleh hujan ringan, namun potensi hujan sedang hingga ekstrem masih ada di beberapa wilayah. BMKG juga memberikan peringatan terkait potensi angin kencang di sebagian wilayah tertentu.
Dengan demikian, warga di seluruh wilayah Indonesia diimbau untuk selalu waspada terhadap potensi cuaca ekstrem dan bencana hidrometeorologi. Prediksi cuaca BMKG dapat menjadi acuan bagi masyarakat dalam mempersiapkan diri menghadapi kondisi cuaca yang berpotensi mengganggu aktivitas sehari-hari. Selalu perhatikan perkembangan cuaca terkini dan ikuti anjuran dari BMKG untuk keselamatan dan kenyamanan bersama.