Penyebab Gempa Karawang M 4,7: Penjelasan BMKG

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah mengklarifikasi bahwa gempa berkekuatan magnitudo 4,7 di Kabupaten Karawang tidak disebabkan oleh Sesar Baribis, tetapi oleh Sesar Naik Busur Belakang Jawa Barat, khususnya di Segmen Citarum. Menurut Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono, episenter gempa tersebut terletak di selatan segmen Citarum karena segmen West Java back-arc thrust miring ke arah selatan. Selain Segmen Baribis, ada beberapa segmen lain yang termasuk dalam sesar tersebut, antara lain Segmen Ciremai, Segmen Cipunegara, Segmen Tangkubanparahu, dan lain sebagainya.

Gempa dengan magnitudo 4,7 ini terjadi pada Rabu pukul 19:54:55 WIB dan berdampak pada Kabupaten Karawang dan sekitarnya. BMKG telah menganalisis gempa ini, menunjukkan posisi episenter gempa serta jumlah gempa susulan yang terjadi. Hingga saat ini, telah terjadi 14 gempa susulan dengan kekuatan bervariasi. Adanya Sesar Naik Busur Belakang Jawa Barat memperkuat temuan peneliti dari Pusat Riset Kebencanaan Geologi BRIN, Sonny Aribowo, tentang kompleksitas dan ukuran sesar di Jawa Barat.

Sonny meneliti Sesar Baribis-Kendeng atau Java Back-arc Thrust sejak tahun 2019, dengan tujuan mendalami lokasi jalur sesar aktif di beberapa wilayah di Jawa Barat. Dalam penelitiannya, ia menemukan bahwa Java Back-arc Thrust aktif di beberapa segmen di sepanjang daerah tersebut, menandakan potensi risiko gempa bumi di wilayah tersebut. Temuan Sonny ini dijelaskan melalui artikel yang diterbitkan dalam jurnal Tectonics pada tahun 2022. Menyadari potensi bahaya yang ada membantu masyarakat dan pemerintah melakukan upaya mitigasi bencana secara proaktif.

Source link

Exit mobile version