Gempa Bandung Barat: BMKG Ingatkan Bahaya Sesar Lembang

Gempa tektonik berkekuatan M1,8 yang terjadi di Cisarua, Kabupaten Bandung Barat pada Kamis (14/8) mengundang perhatian dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) terhadap Sesar Lembang yang aktif dan perlu diwaspadai. Daryono, Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG, menyatakan bahwa aktivitas gempa tersebut menunjukkan bahwa Sesar Lembang adalah jenis sesar aktif yang harus dimonitor dengan serius.

Gempa ini terjadi di wilayah Pasirlangu dan Jambudipa, Cisarua, Bandung Barat pada sore hari pukul 16:13:34 WIB. Analisis BMKG menyebutkan bahwa gempa dengan kekuatan M1,8 tersebut memiliki episenter pada koordinat 6.81 Lintang Selatan dan 107.53 Bujur Timur, serta kedalaman hiposenter mencapai 19 kilometer. Dengan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter tersebut, gempa kerak dangkal ini dipicu oleh aktivitas Sesar Lembang Segmen Cimeta.

Meskipun intensitas gempa dirasakan mencapai II – III MMI di beberapa wilayah, seperti getaran yang dirasakan beberapa orang, benda-benda ringan yang bergerak, serta getaran terasa dalam rumah, namun tidak dilaporkan adanya kerusakan bangunan. BMKG juga belum mendeteksi adanya gempa susulan setelah kejadian gempa tersebut.

Daryono juga mengingatkan bahwa Sesar Lembang pernah menciptakan gempa merusak pada tahun 2011. Pada saat itu, gempa dengan magnitudo M3,3 terjadi akibat aktivitas Sesar Lembang Segmen Cimeta dan merusak 103 rumah di Cisarua, Bandung Barat. Sehingga, kesadaran akan potensi bahaya seismik dari Sesar Lembang perlu ditingkatkan untuk mengurangi risiko yang mungkin terjadi di masa depan.

Source link

Exit mobile version