Pemerintah Indonesia sedang mempertimbangkan untuk melarang permainan Roblox di negara ini. Namun, Asosiasi Komunitas Roblox Indonesia (AKRI) mengusulkan pendekatan berbeda dengan menerapkan regulasi untuk mengatasi maraknya permainan Roblox di kalangan anak-anak. Co-founder AKRI, Lilik Adi Ribowo, menekankan bahwa Roblox telah menetapkan batasan usia, tetapi dia juga sadar bahwa tanpa pengawasan, platform tersebut dapat memiliki dampak negatif. Menurut Lilik, pendekatan yang lebih efektif adalah melalui edukasi, regulasi yang jelas, dan kerjasama antara komunitas, pembuat konten, orang tua, dan pemerintah.
Roblox dipandang sebagai sebuah platform yang dapat digunakan untuk menciptakan dan memainkan berbagai konten, termasuk yang bersifat edukatif dan kreatif. Lilik percaya bahwa Roblox memiliki potensi untuk menginspirasi generasi muda Indonesia untuk mencapai pengakuan global. Oleh karena itu, dia menyarankan pemerintah untuk membuat regulasi guna mencegah konten negatif di Roblox. Meskipun telah ada wacana sebelumnya tentang pelarangan Roblox karena dianggap mengandung kekerasan, belum ada keputusan resmi dari pemerintah. Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, menyatakan belum ada rencana untuk memblokir platform tersebut. Menurut Lilik, penting bagi pemerintah untuk bekerja sama dengan para pemangku kepentingan untuk menjaga keamanan anak-anak dalam platform digital dengan cara yang efisien.