Tutupnya Skype Setelah Beroperasi Selama 20 Tahun: Apa yang Terjadi?

Setelah beroperasi selama 22 tahun, Microsoft secara resmi menutup layanan Skype. Skype, layanan telepon dan video berbasis internet yang pernah dominan pada pertengahan tahun 2000-an, kini harus menghadapi persaingan sengit dari aplikasi lain seperti Zoom dan Google Meet, yang semakin booming sejak pandemi Covid-19 pada 2020. Pada Senin, 5 Mei 2025, Microsoft mengumumkan penghentian resmi layanan Skype dengan ucapan terima kasih kepada komunitas penggunanya yang loyal.

Para pengguna Skype diberikan opsi untuk memigrasikan semua kontak dan data obrolan ke Microsoft Teams atau memilih untuk mengunduh data Skype dan pindah ke layanan panggilan video lainnya. Penutupan Skype ini terjadi 14 tahun setelah Microsoft membelinya dengan nilai US$8,5 miliar, yang pada saat itu merupakan akuisisi terbesar yang pernah dilakukan perusahaan tersebut.

Meskipun Skype sempat populer, popularitasnya mulai memudar dalam beberapa tahun terakhir. Pandemi Covid-19 telah memberikan kesempatan bagi produk pesaing seperti Zoom, Google Meet, dan Cisco Webex untuk semakin meningkatkan popularitas mereka. Seiring dengan itu, Skype juga harus bersaing ketat dengan aplikasi lain seperti FaceTime dari Apple dan WhatsApp dari Meta. Meski demikian, Microsoft tetap fokus dan berinvestasi besar-besaran di Teams, yang menawarkan layanan serupa dengan Skype.

Dimulai dari peluncurannya pada tahun 2003 di Estonia, Skype dengan cepat menarik perhatian pengguna internet sebagai alternatif untuk melakukan panggilan gratis ke seluruh dunia. Meskipun sempat diakuisisi oleh eBay pada tahun 2005 sebelum akhirnya dibeli oleh Microsoft pada tahun 2011, Skype tetap menjadi salah satu pionir dalam layanan panggilan internet. Meskipun demikian, akhir dari layanan ini menjadi momentum bagi Microsoft untuk fokus pada pengembangan layanan komunikasi digital mereka yang lain.

Source link