Fenomena yang disebut getaran atmosfer terinduksi dituding sebagai penyebab matinya listrik secara massal di beberapa negara Eropa. Kejadian ini membuat sejumlah negara seperti Spanyol, Portugal, dan sebagian wilayah Prancis mengalami mati listrik serentak, yang berakibat pada penyebaran kekacauan di berbagai sektor termasuk rumah, kantor, kereta api, dan lalu lintas. Menurut Redes Energéticas Nacionais (REN) Portugal, masalah ini berasal dari Spanyol akibat variasi suhu ekstrem yang menyebabkan osilasi anomali pada saluran tegangan sangat tinggi, fenomena yang dikenal sebagai getaran atmosfer terinduksi.
Profesor Solomon Brown dari University of Sheffield di Inggris menjelaskan bahwa getaran atmosfer terinduksi dapat mengakibatkan pergeseran kecil di medan elektromagnetik lokal, sehingga dapat mempengaruhi aliran daya listrik yang perlu dikontrol. Distributor listrik diharapkan dapat mengambil langkah-langkah untuk mengontrol gangguan ini, mulai dari mengurangi jumlah daya sampai dengan mematikan jaringan listrik dan menyalakannya kembali secara perlahan. Meskipun belum ada konfirmasi resmi, keduanya saling berhubungan melalui kabel tegangan tinggi yang disinkronkan untuk menciptakan jaringan listrik tunggal, yang jika terganggu membutuhkan manajemen dan rekonsiliasi khusus. Ini menimbulkan tantangan bagi operator listrik untuk merestorasi kembali pasokan listrik ke seluruh wilayah yang mati.
