Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Sumenep melakukan aksi demonstrasi di depan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumenep pada Kamis (17/04/2025). Dalam aksi tersebut, mahasiswa memperjuangkan empat tuntutan terkait kelengkapan data kemiskinan yang dapat merugikan masyarakat. Koordinator aksi, Moh. Syauqi, menyoroti perbedaan data signifikan antara Dinas Sosial (Dinsos) dan Badan Pusat Statistik (BPS) yang menjadi fokus perhatian. Mahasiswa menekankan pentingnya memperbaiki sistem pendataan kemiskinan agar bantuan sosial tepat sasaran.
Aliansi BEM Sumenep menyatakan empat tuntutan utama dalam aksinya, termasuk dalam evaluasi terhadap data penerima bantuan sosial di Kabupaten Sumenep, penilaian terhadap pendamping Dinsos dan Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK), serta peninjauan terhadap Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). Jika tuntutan tersebut tidak direspon dalam waktu 7×24 jam dengan tindakan konkret, Aliansi BEM Sumenep menyatakan akan melanjutkan aksi protes dengan jumlah massa yang lebih besar.
Dengan tuntutan yang tegas, Aliansi BEM Sumenep berharap agar pemerintah daerah meningkatkan akurasi data kemiskinan untuk memastikan distribusi bantuan sosial yang lebih tepat sasaran dan adil bagi masyarakat Sumenep. Aksi protes ini akan berlanjut hingga masalah tersebut diselesaikan secara memadai.