Puluhan Kontraktor di Ujung Kebangkrutan Akibat Proyek SMK Rp171 Miliar di Jawa Timur
Sebuah proyek pembangunan dan rehabilitasi puluhan SMK di Jawa Timur dengan total senilai Rp171 miliar kini menimbulkan masalah bagi puluhan kontraktor yang terlibat, mengancam mereka dengan kebangkrutan. Meskipun pekerjaan mereka sudah dilakukan dengan baik, masalah utamanya terletak pada legalitas proyek yang terbukti meragukan.
Proyek tersebut seolah jelas dengan adanya dokumen resmi, tanda tangan, dan Surat Perjanjian Kerja (SPK) yang sah. Namun, proyek ini kemudian diklaim tidak terdaftar secara resmi di Dinas Pendidikan maupun Kementerian Pendidikan. Kontraktor yang terlibat merasa tertipu oleh legalitas semu proyek ini, terutama setelah mengetahui bahwa pemerintah tidak mengakui keberadaan proyek tersebut secara resmi.
Perjalanan proyek ini melibatkan 67 SMK di Jawa Timur dengan berbagai macam bentuk pembangunan dan rehabilitasi. Namun, tidak ada instansi yang mau mengambil tanggung jawab atas proyek ini, menyisakan kontraktor yang kebingungan mengenai nasib pembayaran mereka.
Anggota Komisi E DPRD Jawa Timur, Suli Da’im, mengungkapkan bahwa kontraktor terutama dari skala menengah menjadi korban terbesar. Mereka yang mengandalkan modal pinjaman bank merasa terperdaya oleh sistem dan dokumentasi proyek yang ternyata tidak sah secara hukum.
DPRD Jawa Timur telah bergerak untuk menelusuri proyek ini lebih lanjut, dengan rencana memanggil Dinas Pendidikan Provinsi untuk mendapatkan klarifikasi. Dalam kasus ini, lembaga penegak hukum diminta turun tangan untuk mendalami dan menyelesaikan masalah ini secara adil dan sesuai hukum.
Kasus proyek SMK senilai Rp171 miliar ini menjadi pelajaran bahwa bukan semua proyek pemerintah yang terlihat legal juga resmi. Perlunya audit menyeluruh dan langkah hukum untuk menyelesaikan masalah ini dan mencegah terulangnya kejadian serupa di masa depan. Menjadi catatan penting bahwa manipulasi sistem di proyek publik tidak boleh dibiarkan, dan negara harus bertindak tegas dalam menegakkan keadilan.