Penelitian terbaru mengungkapkan bahwa hewan juga memiliki kemampuan berhitung meskipun mungkin tidak sekompleks manusia. Sebuah penelitian yang dipublikasikan di jurnal ilmiah Science Advances menyoroti mekanisme di balik kemampuan numerik hewan berdasarkan temuan dari penelitian pada tikus.
Para peneliti menemukan hubungan antara besaran dan pemrosesan numerik pada hewan, terutama tikus, dengan memblokir bagian tertentu dari otak tikus yang disebut korteks parietal posterior. Hal ini membuktikan bahwa otak hewan memiliki area khusus untuk menangani angka.
Tim peneliti menggunakan pendekatan inovatif dengan tugas pembelajaran numerik baru, manipulasi otak, dan pemodelan kecerdasan buatan. Hasilnya, tikus yang sebelumnya tidak memiliki pengetahuan angka, dapat mengembangkan indera angka setelah diberi pelatihan dengan suara-suara yang mewakili angka.
Number sense atau pengertian angka adalah kemampuan mendasar dalam persepsi hewan terhadap dunia yang mendukung kelangsungan hidup. Pengembangan konsep pengertian bilangan pada hewan bertujuan untuk memahami bagaimana hewan memandang dan mengukur angka, tanpa terganggu oleh faktor lain.
Studi ini tidak hanya menjelaskan bagaimana otak hewan menangani angka, tetapi juga membuka wawasan baru dalam pemahaman sirkuit saraf spesifik dan keterkaitan gen dengan kemampuan matematika pada hewan. Pemahaman mekanisme otak ini diharapkan dapat berkontribusi pada pengembangan intervensi bagi individu dengan kesulitan numerik di masa depan.