Bulan Ramadan bukan hanya waktu untuk meningkatkan ibadah bagi umat Muslim tetapi juga berperan penting dalam membangun kerukunan antarumat beragama. Melalui praktik puasa, umat Islam diajak untuk memperkuat hubungan sosial dan meningkatkan toleransi terhadap sesama tanpa memandang latar belakang agama. Ketua Komisi Kerukunan Antarumat Beragama MUI Jombang, Zulfikar Damam Ikhwanto, menjelaskan bahwa puasa Ramadan mengajarkan umat Islam untuk menahan diri dari makan dan minum sejak fajar hingga matahari terbenam. Puasa juga memiliki aspek sosial yang mendalam, di mana umat Islam diingatkan untuk peduli terhadap orang-orang yang kurang beruntung.
Aktivitas berbagi selama Ramadan, seperti memberikan zakat fitrah, sedekah, atau berbuka bersama dengan masyarakat kurang mampu, menciptakan interaksi antara umat Islam dan umat beragama lainnya. Puasa Ramadan juga memperkuat prinsip toleransi dan saling menghormati antarumat beragama, menjadikannya momen untuk menumbuhkan sikap saling menghargai dan mempererat tali silaturahmi. Selain itu, puasa Ramadan juga mengajarkan umat Islam untuk berpartisipasi dalam kebaikan bersama dengan umat beragama lain.
Ramadan merupakan waktu yang tepat untuk membangun kerukunan antarumat beragama. Melalui kesadaran sosial, empati, toleransi, dan kerja sama dalam kebaikan, bulan suci ini menjadi momentum untuk memperkuat tali persaudaraan dan menciptakan kedamaian di tengah perbedaan. Mari manfaatkan bulan Ramadan untuk mempererat hubungan antarumat beragama dan mendorong perdamaian.