berita politik tentang prabowo subianto humanis, tegas, berani
Berita  

Achmad Fauzi Ditetapkan sebagai Bupati Tongtong, Mendapat Dukungan Ramai dari Netizen

Achmad Fauzi Ditetapkan sebagai Bupati Tongtong, Mendapat Dukungan Ramai dari Netizen
    
        Berita
        
    

    

Bupati Sumenep (non-aktif) Achmad Fauzi Wongsojudo, saat hadir dalam festival musik tongtong. Foto: Istimewa.

    

SUARA INDONESIA, SUMENEP– Achmad Fauzi Wongsojudo, mendapatkan olokan sebagai Bupati Tongtong dari salah seorang penyair Sumenep Deni Puja Pranata. Sebagai salah satu bentuk protes keras atas sosok pemimpin masyarakat kota keris tersebut.

    

Melalui video yang diposting di media TikTok @denipujapranata, tertanggal 25 September 2024, pria yang akrab disapa Deni itu melontarkan protesnya kepada Achmad Fauzi Wongsojudo.

    

Ia menyebut, selama pemerintahan Achmad Fauzi terlalu banyak festival musik tradisional tongtong yang digelar di Sumenep.

    

Bahkan, menurut Deni, demam musik tongtong telah mengakar ke desa dan kecamatan. Dia juga mempertanyakan dimana gebrakan inovasi lain yang telah dilakukan oleh Achmad Fauzi.

    

“Dimana-mana tongtong, pagi siang malam tongtong. Berapa banyak tongtong dalam setahun terakhir ini. Pemuda-pemuda latihan musik. Demam tongtong ini mengakar ke desa kecamatan ya. Masa bisanya cuma ngadakan tongtong?,” ujarnya.

    

Postingan tersebut rupanya mendapatkan respon yang luar biasa dari para netizen Tiktok. Terbukti, hingga saat ini konten itu telah ditonton sebanyak 52.200 kali, dengan 692 like, 363 komentar dan 189 share.

    

Melalui kolom komentar, rupanya netizen Tiktok beramai-ramai memberikan dukungan kepada Achmad Fauzi Wongsojudo. Mayoritas dari mereka menilai, festival musik tong-tong merupakan agenda positif yang harus terus dilaksanakan.

    

“Gak apa-apa Pak Bupati, lanjutkan tongtongnya. Masa mereka lebih suka kami balap liar dan nongkrong di pinggir jalan-jalan. Jangan ubah lah yang sudah positif gini. Ini budaya dan mulai mewarnai Sumenep. Lanjutkan Pak Bupati!” Kata Firman perwakilan grup musik tongtong Kalianget.

    

Hal yang sama juga disampaikan Abid, pemain tongtong asal Pasongsongan Sumenep. Menurutnya, gelaran musik tongtong yang dikemas dalam kalender even Sumenep tahun 2024 sudah proporsional.

    

“Mananya yang kebanyakan tongtong? Justru malah kurang. Kalau perlu setiap minggu gak apa-apa. Ini bermusik ya. Kalau anda generasi 90-an dan ada istilahnya band-band an, nah sekarang ini tongtong jadi wahana kami bermusik juga,” protesnya keras.

    

Terkait dengan viralnya protes soal perhelatan musik Tongtong, Bupati Sumenep (non-aktif) Achmad Fauzi hanya memberikan statemen singkat.

    

“Kami kan hanya memberikan sarana kreasi. Tongtong maunya anak muda dan masyarakat luas. Biar semarak, biar jadi hiburan warga lintas generasi, biar UMKM maju, itu dasarnya,” tandasnya. (*)

    

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

    

                     

            

        

        

            

            

        

    

Pewarta : Wildan Mukhlishah Sy
Editor : Mahrus Sholih

    
    
    
    
    

Exit mobile version