Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) menetapkan target bahwa internet cepat dengan kecepatan 100 Mbps akan tersedia untuk masyarakat pada tahun ini. Komdigi juga telah merencanakan tarif layanan ini antara Rp100 hingga Rp150 ribu. Adis Alifiawan, Plt. Direktur Penataan Spektrum Frekuensi Radio, Orbit Satelit, dan Standardisasi Infrastruktur Digital Komdigi, menyatakan dalam Selular Business Forum di Jakarta bahwa rencana peluncuran internet cepat tersebut akan dilakukan pada tahun ini, meskipun waktu pastinya tergantung pada faktor dinamika.
Adis menjelaskan bahwa upaya untuk menyediakan internet cepat saat ini sedang berlangsung, termasuk pengalokasian spektrum 1,4 GHz untuk layanan Broadband Wireless Access. Komdigi berharap layanan ini akan terjangkau bagi masyarakat. Mereka berusaha agar penyedia layanan bisa menawarkan harga sekitar Rp100-150 ribu sesuai dengan daya beli masyarakat. Meskipun harganya terjangkau, Adis menegaskan bahwa kualitas layanan harus tetap baik dan tidak berkualitas rendah.
Lebih lanjut, Adis mengungkapkan bahwa variasi harga layanan internet dari penyedia layanan (ISP) memerlukan strategi yang tepat. Salah satu cara yang bisa dilakukan ISP untuk menawarkan harga murah adalah dengan memanfaatkan infrastruktur yang sudah ada, seperti tiang listrik atau tiang telepon, tanpa perlu membangun struktur baru. Hal ini diharapkan dapat mengurangi biaya operasional dan berdampak pada harga layanan yang lebih terjangkau bagi pelanggan.
Saat ini, proses lelang spektrum 1,4 GHz masih dalam tahap awal. Komdigi sedang melibatkan masyarakat dalam konsultasi publik terkait regulasi penggunaan spektrum frekuensi radio pada pita 1,4 GHz. Setelah merancang aturan tersebut, masih ada tahapan lain dalam lelang yang sesuai dengan peraturan Kementerian Komunikasi dan Informatika. Adis menjelaskan bahwa dinamika proses lelang masih memperhatikan masukan dari berbagai pihak, termasuk koordinasi dengan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU).