Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan bahwa beberapa wilayah di Indonesia telah memasuki musim hujan, termasuk sejumlah daerah di Pulau Jawa. Data BMKG menyebutkan bahwa sebanyak 42,1 persen atau sekitar 294 Zona Musim (ZOM) telah memasuki musim hujan lebih awal dari waktu normalnya. Sementara itu, sebanyak 7,1 persen ZOM diprediksi akan masuk musim hujan secara normal, dan 8 persen ZOM diprediksi mundur.
Prognosis BMKG menyebutkan bahwa puncak musim hujan di sebagian besar wilayah Indonesia diperkirakan terjadi antara November hingga Februari 2026. Namun, beberapa wilayah seperti Aceh, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Papua Barat, dan Papua diprediksi akan mengalami puncak musim hujan pada bulan September dan Oktober.
Selain itu, BMKG juga memperkirakan bahwa sebagian besar wilayah Indonesia akan mengalami musim hujan dengan tingkat kebasahan yang normal. Namun, sekitar 27 persen ZOM diprediksi akan mengalami musim hujan lebih basah dari biasanya. Wilayah-wilayah tersebut antara lain sebagian kecil Sumatera, sebagian besar Banten, sebagian besar Jawa Barat, sebagian Jawa Tengah, sebagian Jawa Timur, sebagian Bali, sebagian Nusa Tenggara Timur, sebagian Sulawesi, sebagian Maluku, Papua Barat bagian timur, dan sebagian Papua.
Dalam konteks ini, BMKG mendorong pemerintah daerah (pemda) untuk meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi potensi curah hujan tinggi yang berpotensi menimbulkan bencana. Hal ini meliputi pengaktifan langkah mitigasi, posko bencana, jalur evakuasi, dan koordinasi aparat terkait. Diperlukan aksi dini yang terarah dan kolaboratif serta kerjasama antara BMKG, gubernur, BNPB, dan pemda setempat untuk mengurangi risiko bencana yang mungkin terjadi.
