Pemerintah Kabupaten Situbondo secara resmi meluncurkan program Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (Genting) dengan tujuan menurunkan angka stunting. Program ini melibatkan berbagai pihak, mulai dari pemerintah daerah, desa, komunitas, swasta, hingga masyarakat umum. Ketua Tim Penggerak PKK Situbondo, Hosna Laili atau akrab disapa Mbak Una, menjelaskan bahwa program ini menghubungkan Orang Tua Asuh dengan Keluarga Risiko Stunting.
Genting menyasar ibu hamil, ibu menyusui, anak usia 0-23 bulan (baduta), serta anak usia 24-59 bulan (balita). Bantuan nutrisi yang diberikan bervariasi, dari Rp10 ribu hingga Rp15 ribu per hari, baik dalam bentuk uang tunai maupun program Detik Berharga yang dikelola oleh Dinas P3AP2KB Situbondo. Selain itu, bantuan non-nutrisi termasuk pembangunan jamban sehat, rumah layak huni, dan penyediaan akses air bersih sebagai bagian dari edukasi jangka panjang terhadap stunting.
Sekretaris Daerah Situbondo, Wawan Setiawan, menegaskan bahwa Genting bukan hanya sekadar program bantuan, tetapi sebagai kolaborasi lintas sektor. Untuk memastikan keberhasilan program, Pemerintah Kabupaten menyusun mekanisme pelaporan berkala dan evaluasi oleh berbagai pihak terkait. Dalam pelaksanaannya, program ini didukung dengan payung hukum yang kuat serta keterlibatan berbagai pihak, meskipun partisipasi BUMN dan media masih perlu ditingkatkan.
Diharapkan dengan kolaborasi dan kesadaran kolektif, target penurunan stunting di Kabupaten Situbondo dapat tercapai. Melalui program Genting, diharapkan akan terjadi perubahan positif dalam upaya menekan angka stunting di wilayah tersebut.