Telkom Dorong Adopsi AI oleh BUMN dan Anantara

Telkom mempunyai komitmen untuk mendorong penerapan teknologi kecerdasan buatan (AI) di seluruh perusahaan BUMN di bawah Danantara. Kehadiran teknologi AI dianggap sebagai tambahan yang akan mengisi ruang kosong, bukan mengurangi peran karyawan manusia. Direktur IT Digital Telkom, Faizal Rochmad Djoemadi, menjelaskan bahwa fokus saat ini adalah pada percepatan pasar. Telkom akan menjadi solusi AI eksklusif Danantara, dengan AI BigBox sebagai proyek piloting pertama. Saat ini, ada sekitar 1.046 perusahaan di bawah Danantara yang dianggap sebagai representasi kecil dari Indonesia.

Faizal tidak menentukan sektor mana yang menjadi prioritas, tetapi menekankan bahwa teknologi AI Telkom akan diperluas untuk 12 sektor vertikal dan satu sektor horizontal. Dalam konteks penggantian karyawan manusia dengan AI, Faizal menyatakan bahwa perusahaan yang mengadopsi AI akan mengalami peningkatan produktivitas. Dia menekankan bahwa perusahaan yang tidak menggunakan AI akan tertinggal. Namun, dia menegaskan bahwa AI akan berperan sebagai pendamping karyawan untuk meningkatkan produktivitas. Faizal juga menyatakan bahwa kehadiran AI tidak akan mengurangi jumlah karyawan, tetapi akan mengisi kekosongan yang ditinggalkan oleh karyawan yang telah pensiun.

Terkait dengan solusi AI yang ditawarkan oleh Telkom, saat ini sudah ada lebih dari 50 solusi AI atau machine learning dengan lebih dari 300 ribu interaksi. Selama 7 tahun pengembangannya, Telkom berhasil menghasilkan pendapatan hampir Rp1 triliun. Layanan AI dari Telkom digunakan oleh berbagai pemangku kepentingan, termasuk sektor pemerintah, BUMN, swasta, rumah sakit, sekolah, dan pemerintah daerah. Salah satu implementasi AI yang efektif adalah chatbot berbasis Large Language Models (LLM) dan Natural Language Processing (NLP), yang kini telah diadopsi oleh berbagai sektor. AI juga hadir dalam solusi Legal Analytics yang membantu instansi pemerintahan dalam pembuatan kebijakan berbasis data. Teknologi ini mampu menganalisis dokumen hukum mendalam, mengidentifikasi pola, serta memberikan prediksi berbasis data.

Source link