Berita  

Koperasi Merah Putih Gresik Dapat Dukungan Tim Pendamping

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik menegaskan komitmen dan keseriusan dalam menghidupkan Koperasi Merah Putih (KMP) yang telah resmi beroperasi di seluruh desa dan kelurahan. Salah satu langkah yang diambil adalah dengan menerjunkan tim pendamping yang bertugas melakukan pemetaan potensi desa, penyelarasan proses bisnis, penguatan kelembagaan, hingga membuka akses pendanaan. Tim ini terdiri dari lima perguruan tinggi, seperti Universitas Ciputra Surabaya, Universitas Qomarudin (UQ), Universitas Gresik (Ungres), Universitas Muhammadiyah Gresik (UMG), dan Universitas Internasional Semen Indonesia (UISI).

Dalam pembukaan pleno Tim Pendampingan KMP Gresik, Wakil Bupati Gresik, Ashluchul Alif, menegaskan konsen terhadap program Presiden dan Bupati yang menitikberatkan pada keberlangsungan KMP. Tujuan dari pendampingan ini adalah untuk menghidupkan KMP secara berkelanjutan dengan harapan proposal bisnis (probis) dan rencana aksi yang disusun dapat dijalankan dan direalisasikan di lapangan.

Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani yang menjadi coach utama tim ini, memastikan arah pendampingan sesuai dengan visi pembangunan daerah. Program Koperasi Merah Putih di Gresik merupakan strategi untuk memajukan koperasi sebagai payung pengembangan ekonomi desa, sesuai dengan UU Nomor 6 Tahun 2023. KMP diharapkan dapat mengelola potensi lokal secara optimal, dari sumber daya pesisir, hutan, hingga energi alternatif, wisata, industri kreatif, dan usaha berbasis syariah.

Dinas Koperasi mencatat bahwa Gresik memiliki 1.569 koperasi, dengan 816 di antaranya aktif, di mana 344 di antaranya berpotensi menjadi embrio KMP. Melalui pendampingan yang terstruktur, diharapkan KMP bisa meningkatkan ROI dan ROA BUMDes, memberikan lapangan kerja, serta memperkuat ekonomi lokal. Jumlah Koperasi Merah Putih yang telah didirikan di Kabupaten Gresik mencapai 356, dengan peluncuran serentak di Koperasi Desa Merah Putih Desa Pangkah Wetan, Kecamatan Ujungpangkah.

Source link