Asal-Usul Legenda Kuntilanak: Mengapa Hantu Selalu Berwujud Perempuan

Kisah kuntilanak sering dikaitkan dengan sosok perempuan yang meninggal dengan penasaran dan rohnya yang bergentayangan mencari keadilan. Gambaran umum kuntilanak termasuk berambut panjang dan memakai baju panjang putih. Cerita tentang kuntilanak tidak hanya tersebar melalui cerita-cerita rakyat, tetapi juga diabadikan dalam film-film horor.

Menurut Timo Duile, seorang antropolog dari Bonn University, keberadaan cerita kuntilanak berkaitan erat dengan sejarah Kota Pontianak. Kota ini didirikan oleh Syarif Abdurrahim pada tahun 1771, yang kemudian harus melawan perompak karena lokasinya yang strategis. Asal nama ‘Pontianak’ diyakini berasal dari ‘pon ti’ yang berarti pohon tinggi, sesuai dengan asosiasi pohon tinggi dengan arwah di Kalimantan Barat. Kisah kuntilanak juga terkait dengan pertemuan tiga sungai besar di daerah tersebut.

Peran perempuan dalam cerita kuntilanak juga dipengaruhi oleh kepercayaan di masa silam. Konsep perempuan sebagai perantara antara dunia roh dan manusia menjadi bagian integral dari kepercayaan sebelum adanya agama monoteisme. Bersamaan dengan masuknya monoteisme, peran perempuan dalam komunikasi dengan roh bergeser menjadi dukun atau penyihir. Perubahan ini mencerminkan pergeseran dari keyakinan lokal yang melibatkan roh dan alam menjadi konsep monoteisme yang lebih maskulin.

Source link