Amazon Web Services (AWS) mengalami gangguan pada Senin sore, tetapi bukan disebabkan oleh serangan siber. Meskipun demikian, pakar teknologi memperingatkan bahwa kerentanan ini bisa menjadi masalah serius jika dimanfaatkan oleh peretas. Gangguan besar yang terjadi pada platform cloud raksasa ini disebabkan oleh masalah internal pada infrastruktur mereka, bukan akibat serangan luar.
Gangguan tersebut berdampak pada berbagai layanan dan situs web terkenal seperti Facebook, Coinbase, dan bahkan situs Amazon itu sendiri. Amazon mengkonfirmasi bahwa gangguan disebabkan oleh masalah pada sistem internal yang bertanggung jawab untuk memantau kesehatan load balancer jaringan mereka.
Para ahli, termasuk Aybars Tuncdogan dari King’s College London, menekankan pentingnya memperhatikan situasi ini. Mereka mengingatkan bahwa jika kerentanan semacam ini dieksploitasi oleh pihak jahat, dampaknya bisa jauh lebih merusak. Masalah yang terjadi ini bergabung dengan episode sebelumnya di wilayah Amazon Northern Virginia (US-EAST-1), yang menjadi sumber gangguan AWS pada tahun 2017, 2021, dan 2023.
Amazon mengumumkan bahwa mereka tengah memantau pemulihan konektivitas dan API layanan mereka. Mereka juga menyarankan agar organisasi yang menggunakan layanan cloud seperti AWS memperhatikan panduan tanggung jawab bersama dalam model cloud untuk meningkatkan ketahanan mereka. Marc Laliberte, direktur operasi keamanan di WatchGuard, menyoroti pentingnya redundansi dan failover multi-wilayah untuk mengurangi dampak gangguan.
Para ahli juga mencatat masalah mendasar dalam infrastruktur global yang minim keragaman platform atau penyedia layanan. Mereka mengajak penyedia layanan untuk mengembangkan infrastruktur yang berbeda dan bersaing di dalam ekosistem mereka. Upaya ini diharapkan dapat menjaga keberlangsungan layanan ketika terjadi gangguan semacam ini.












