Musim hujan yang diperkirakan maju di wilayah Indonesia memberi kesempatan bagi petani untuk mempercepat masa tanam mereka. Menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), ini dapat membantu memperkuat ketahanan pangan nasional. Saat ini, sekitar 42 persen wilayah zona musim diperkirakan akan memasuki musim hujan lebih awal dari biasanya berdasarkan data rata-rata klimatologis 1991-2020.
BMKG memperkirakan musim hujan akan berlangsung dari Agustus 2025 hingga April 2026, dengan puncak musim hujan terjadi antara November-Desember 2025 di sebagian besar Sumatera dan Kalimantan, serta Januari-Februari 2026 di Jawa, Sulawesi, Maluku, dan Papua. Sebanyak 79 zona musim atau sekitar 11,3 persen diperkirakan akan memasuki musim hujan pada September 2025, termasuk di beberapa wilayah Sumatera Utara, Riau, Sumatera Barat, Jambi, Bengkulu, Bangka Belitung, Sumatera Selatan, sebagian Jawa, Kalimantan Selatan, dan sebagian Papua Selatan.
BMKG juga memprediksi bahwa 149 zona musim atau sekitar 21,3 persen wilayah akan memasuki musim hujan pada Oktober 2025, meliputi Lampung, sebagian besar Pulau Jawa, Bali, sebagian Nusa Tenggara Barat, Sulawesi selatan, dan Papua bagian tengah. Sementara itu, 15 persen zona musim lainnya diprediksi akan mengalami musim hujan pada November 2025, termasuk di sebagian besar Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur, Sulawesi bagian tengah dan tenggara, Maluku sebagian, Papua Barat sebagian, dan sebagian Papua.
Menurut BMKG, mayoritas wilayah Indonesia diperkirakan akan mengalami musim hujan lebih cepat dari biasanya, dengan sifat hujan pada musim tersebut diperkirakan normal sebesar 69,5 persen. Namun, sekitar 27,6 persen wilayah diprediksi akan mengalami hujan di atas normal, termasuk Jawa Barat dan Jawa Tengah. Hal ini merupakan peluang bagi kegiatan pertanian jika jumlah hujan dapat dikelola dengan baik di wilayah sentra pangan. Dengan demikian, petani di seluruh wilayah Indonesia dapat memanfaatkan informasi ini untuk mempercepat masa tanam dan memperkuat ketahanan pangan nasional.