Di wilayah Gresik Utara, tepatnya di pinggir Jalan Raya Deandles Desa Abar-Abir, Kecamatan Bungah, Kabupaten Gresik, terjadi penumpukan material limbah padat yang diduga berasal dari pabrik. Keberadaan limbah ini dikhawatirkan dapat mencemari lingkungan sekitar dan berdampak negatif pada kesehatan warga, terutama karena lokasinya dekat dengan permukiman penduduk.
Limbah padat yang terbongkar di tempat tersebut beragam, mulai dari material serupa pasir yang dikemas dalam jumbo box atau karung besar, hingga potongan-potongan kayu dan bekas konstruksi. Meskipun ditutupi dengan pagar kayu bambu, tumpukan limbah ini masih terlihat oleh sebagian warga yang melintas di sekitar lokasi.
Kepala Desa Abar-Abir, Farich Masruri, mengonfirmasi bahwa sebelumnya ada izin untuk meletakkan material di wilayah tersebut untuk sampah domestik dari satu perusahaan di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Java Integrated Industrial Port and Estate (JIIPE) Manyar Gresik. Namun, ternyata material tersebut merupakan limbah padat dari salah satu pabrik di kawasan tersebut, bukan sampah domestik seperti yang dilaporkan.
Dilaporkan bahwa limbah ini telah menciptakan ketegangan antara pihak warga sekitar dengan para pembuang limbah tersebut. Pihak desa akan mengupayakan komunikasi dengan pihak terkait untuk mengidentifikasi sumber dan bertindak sesuai untuk mengatasi masalah tersebut. Sudah ada upaya untuk membersihkan tumpukan limbah sebelumnya, namun muncul kembali tanpa pemberitahuan yang jelas kepada otoritas setempat.
