Petani kopi di Desa Gombengsari, Banyuwangi, tampak gembira dengan hasil panen yang melimpah dan kenaikan harga kopi. Desa Gombengsari terletak di lereng Gunung Ijen dan terkenal sebagai sentra kopi robusta rakyat. Selain itu, sebagian kecil petani juga menanam jenis ekselsa dengan total luas kebun kopi sekitar 700 hektare di desa tersebut.
Masa panen kopi berlangsung dari bulan Juli hingga September dan harga kopi sempat turun pada awal Juli sebelum akhirnya kembali naik. Harga kopi berkualitas asalan berada di kisaran Rp 65 ribu hingga Rp 70 ribu per kilogram, sementara untuk kopi dengan mutu lebih baik dapat mencapai Rp 90 ribu hingga Rp 100 ribu per kilogram.
Peningkatan hasil panen kopi juga terjadi, dengan satu hektare lahan mampu menghasilkan lebih dari 1 ton kopi dibandingkan dengan sekitar 8 kuintal pada tahun sebelumnya. Faktor-faktor seperti cuaca yang mendukung dan perhatian petani dalam merawat kebun kopi mereka berkontribusi pada peningkatan hasil panen ini.
Selama ini, kopi hasil panen di Gombengsari sebagian besar dijual ke tengkulak, namun mulai banyak warga yang mulai mengolahnya sendiri. Di samping itu, desa ini sudah dikenal sebagai destinasi wisata kopi yang banyak diminati oleh wisatawan luar negeri. Meningkatnya produksi kopi tahun ini menjadi indikasi keberhasilan panen kopi yang dihasilkan di Desa Gombengsari.