Dua pemuda asal Kecamatan Glenmore, Banyuwangi, telah sukses mengembangkan usaha pertanian hidroponik selada. Saiful Bahri dan Ferdiansyah, lahir dari program inovatif Pemkab Banyuwangi, Jagoan Tani, memperlihatkan bahwa tidak ada usaha yang mengkhianati hasil. Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, berkunjung ke kebun hidroponik milik Saiful di Desa Sepanjang, Kecamatan Glenmore, dan menyaksikan perjuangan Saiful membangun usaha hidroponik dari nol. Saat pandemi Covid-19 melanda pada 2020, Saiful tergugah untuk memulai usaha pertanian hidroponik setelah belajar dari Pay Farm, usaha milik Ferdiansyah. Dukungan dari Pay Farm membantu Saiful mengatasi berbagai kendala dalam perjalanannya membangun greenhouse yang kini mampu memproduksi 10-20 kilogram selada setiap hari.
Kesuksesan Saiful tidak lepas dari kerja sama dengan Pay Farm, usaha milik Ferdiansyah yang lahir dari semangat untuk membantu anak yatim dan dhuafa melalui pertanian berkelanjutan. Ferdiansyah sendiri merasakan manfaat dari program Jagoan Tani, seperti akses relasi pasar, bantuan modal, dan pendampingan keterampilan. Saat ini, Pay Farm telah memiliki sekitar 10 mitra, termasuk Saiful, dan mampu memproduksi hingga 50 kilogram selada setiap hari.
Bupati Ipuk menekankan bahwa dua pemuda ini membuktikan bahwa pertanian bukanlah profesi yang tertinggal, melainkan dapat menjadi jalan sukses dengan ilmu dan inovasi. Dia juga mengajak generasi muda untuk tidak ragu menekuni sektor pertanian, terutama dengan pendekatan teknologi seperti hidroponik. Pemkab Banyuwangi akan terus mendukung lahirnya petani muda yang kreatif dan mandiri, agar sektor pertanian bisa terus berkembang.