Mark Zuckerberg, bos Meta, telah menyatakan bahwa kecerdasan buatan super sudah ada di depan mata, meskipun pengembangannya berjalan lambat. Hal ini disampaikan dalam sebuah memo perusahaan yang dirilis pada Rabu. Zuckerberg mengatakan bahwa meskipun peningkatannya saat ini lambat, namun tidak dapat dipungkiri bahwa pengembangan kecerdasan super telah mendekati. Meta juga telah mengambil berbagai langkah untuk mewujudkan visi barunya, seperti merekrut SDM dari pesaing dan mengakuisisi perusahaan rintisan di bidang kecerdasan buatan.
Investor Wall Street merespons positif langkah yang diambil oleh Zuckerberg, terutama setelah Meta melaporkan hasil keuangan yang melebihi perkiraan. Saham perusahaan melonjak hingga dua digit setelah pengumuman tersebut. Meskipun belum diungkapkan secara detail apa perbedaan antara “kecerdasan super” dan kecerdasan buatan standar, Zuckerberg menyatakan bahwa hal tersebut akan membawa “masalah keamanan baru”.
Meta memiliki fokus yang berbeda dari perusahaan kecerdasan buatan lainnya, yakni menghadirkan “personal superintelligence untuk semua orang.” Sementara perusahaan lain lebih memusatkan perhatian pada penggunaan kecerdasan super untuk produktivitas dan otomatisasi pekerjaan penting. Periode dekade mendatang diprediksi akan menjadi penentu arah teknologi kecerdasan super, apakah akan digunakan untuk pemberdayaan pribadi atau mengambil alih sebagian besar masyarakat.
Selain itu, investor juga tertarik melihat bagaimana Meta mengalokasikan dana miliaran dolarnya secara efisien. Pada laporan keuangan kuartal kedua, Meta berhasil melampaui ekspektasi investor dan mengalami kenaikan saham sebesar 10 persen. Meskipun Meta telah mengeluarkan dana besar untuk pengembangan kecerdasan buatan, perusahaan juga diperkirakan harus menjawab pertanyaan seputar efisiensi pengeluaran dan keuntungan yang dihasilkan.
Meski pengeluaran Meta untuk visi AI-nya meningkatkan pendapatan perusahaan, namun juga menimbulkan pertanyaan dari investor. Laba per saham Meta untuk kuartal tersebut melampaui ekspektasi Wall Street, meskipun perusahaan telah menghabiskan banyak dana untuk kecerdasan buatan. Proyeksi pendapatan Meta untuk kuartal ketiga tahun 2025 juga sangat optimis. Semua tindakan tersebut menunjukkan bahwa Meta berada di jalur yang tepat untuk menjadi pemimpin dalam pengembangan kecerdasan buatan super.
Sources: CNN Indonesia