Kabar dari Kabupaten Jember, Jawa Timur, memberikan informasi terkait langkah strategis yang akan diambil oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember untuk mengatasi tingkat kemiskinan ekstrem yang tinggi di daerah tersebut. Bupati Jember, Muhammad Fawait, menyampaikan rencana untuk menjadikan Jember sebagai tujuan investasi guna mengurangi tingkat kemiskinan yang ada. Hal ini disampaikan saat beliau menghadiri festival egrang di Kecamatan Ledokombo, Kabupaten Jember, Jawa Timur, pada Sabtu (26/7/2025).
Meski langkah tersebut diumumkan, Bupati Fawait menyadari bahwa tantangan besar muncul karena daerah yang dipimpinnya tidak memiliki akses infrastruktur transportasi yang memadai seperti jalan tol, pelabuhan, atau bandara yang biasanya menjadi sarana transportasi utama bagi industri. Oleh karena itu, dukungan dan investasi dari Pemerintah Pusat sangat diharapkan guna mendukung upaya pembangunan di Jember.
Selain itu, Bupati Jember juga memberikan sorotan terhadap kasus kriminal, terutama pelecehan seksual terhadap anak, yang disebabkan oleh tingginya tingkat kemiskinan. Beliau menjelaskan bahwa angka kasus pelecehan seksual di Lapas Jember menempati peringkat ketiga tertinggi, yang menjadi dampak langsung dari masalah kemiskinan yang terjadi di daerah tersebut.
Meskipun demikian, Bupati Fawait mengungkapkan bahwa saat ini terdapat upaya untuk menghidupkan kembali Bandara Notohadinegoro yang sebelumnya sudah tidak aktif. Usaha juga dilakukan untuk pembangunan jalan tol yang melewati Jember bagian utara guna memperbaiki akses transportasi di daerah tersebut.
Di tengah upayanya, Bupati Jember juga meminta dukungan dari pejabat pemerintah pusat seperti Wakil Menteri Perlindungan Perempuan dan Anak serta Wakil Menteri UMKM untuk menjadikan Jember sebagai tuan rumah dalam event-event yang diselenggarakan oleh kementerian. Hal ini diharapkan dapat memperoleh dukungan infrastruktur yang diperlukan untuk mengatasi masalah kemiskinan yang ekstrem di Kabupaten Jember. Berita selengkapnya dapat ditemukan di Google News SUARA INDONESIA.