Pelaku UMKM dari Blora sukses menembus pasar ekspor global dengan bantuan dari Wakil Ketua DPRD Kabupaten Blora, Siswanto. Produk unggulan seperti furnitur jati, briket arang, dan olahan daun kelor sudah merambah pasar Amerika, Eropa, hingga Afrika. Nilai ekspor produk lokal dari Blora pada triwulan pertama 2025 mencapai Rp13 miliar, menunjukkan tren positif yang perlu terus didampingi untuk meningkatkan nilai ekspor di masa mendatang.
Pelaku usaha furnitur asal Blora, Widyasintha Cokronegoro, menegaskan bahwa produk olahan kayu jati dari Blora memiliki daya tarik tersendiri di pasar internasional. Kebijakan tarif impor dari Amerika Serikat tidak berdampak besar terhadap permintaan produknya, dengan tarif impor yang kini turun menjadi 19 persen. Produk furnitur Blora dengan sentuhan artistik seperti ukiran kayu memiliki daya tarik bagi pasar global. Widyasintha juga berkolaborasi dengan perajin lokal dari berbagai wilayah di Blora untuk memenuhi permintaan pasar dunia.
Nilai ekspor dari produk kayu jati Blora yang dikelola oleh Widyasintha sudah mencapai miliaran rupiah, dengan pengiriman ke berbagai negara seperti Amerika Serikat, Eropa, Kanada, Selandia Baru, hingga Afrika. Keikutsertaannya dalam Indonesia International Furniture Expo (IFEX) 2025 membantu memperluas jangkauan pasar ekspornya. Langkah awal terjun ke dunia ekspor dimulai dari pameran seperti IFEX yang berhasil menarik minat pembeli internasional. Akses pasar global yang semakin terbuka ditambah dengan dukungan dari Pemkab Blora diharapkan dapat terus memperkuat sektor UMKM lokal.