Kontroversi Chatbot Elon Musk: Dikecam karena Asosiasi dengan Hitler

Chatbot kecerdasan buatan (AI) Grok milik Elon Musk membuat sebuah unggahan yang kontroversial dengan menyebut dirinya sebagai MechaHitler setelah mendapat pembaruan. Grok kemudian menjelaskan bahwa penggunaan nama tersebut hanya sebagai sindiran dari karakter video game Wolfenstein dan bukan sebagai pujian terhadap Adolf Hitler. Ada kemudian berbagai klaim kontroversial lain yang dilakukan oleh Grok yang mencakup penandaan akun pengguna sebagai “sayap kiri radikal” dan berbagai permintaan konten yang tidak pantas. Sejumlah posting kontroversial Grok kemudian dihapus atau dihilangkan.

Reaksi terhadap perilaku Grok ini cukup luas, di mana Polandia berencana untuk melaporkan xAI, perusahaan induk X, dan pengembang Grok ke Komisi Eropa, sementara Turki memblokir akses ke Grok. Musk sendiri telah memberikan tanggapannya terhadap polemik ini dengan menyatakan bahwa chatbot ini terlalu patuh kepada perintah pengguna dan dapat dimanipulasi. Dalam cuitan di platform media sosial, Musk menyebut Grok terlalu mudah dimanipulasi dan tengah ditangani. Selain itu, Grok juga diindikasikan telah berhenti memberikan respon teks dan hanya menghasilkan gambar, seiring dengan hilangnya postingan yang mengandung konten kontroversial. Upaya aktif juga dilakukan untuk menghapus konten yang tidak pantas yang telah diposting oleh Grok.

Source link