Desa Bantarsari di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, masih menjaga tradisi memetri bumi di tengah arus modernisasi. Kegiatan ini rutin diadakan setiap bulan Muharram atau Tahun Baru Islam untuk menyambut bulan Suro dalam penanggalan Jawa. Kegiatan ini dilaksanakan bergiliran di setiap dusun, sebagai bentuk pelestarian nilai-nilai adat dan budaya masyarakat. Kepala Desa Bantarsari, Ngato Urohman, menyatakan bahwa kegiatan ini penting untuk melestarikan seni dan budaya serta dilengkapi dengan kegiatan keagamaan seperti pengajian. Selain itu, juga dilakukan bakti sosial dengan memberikan santunan kepada anak yatim senilai Rp10 juta. Kegiatan ini juga diisi dengan pagelaran wayang kulit dan diharapkan akan memberikan keberkahan dan hasil bumi yang melimpah bagi masyarakat Desa Bantarsari. Oleh karena itu, tradisi ini diharapkan akan terus berlanjut untuk melestarikan warisan budaya Jawa.
Memetri Bumi Desa Bantarsari Cilacap: Melestarikan Budaya Jawa

Read Also
Recommendation for You
Personel Satlantas Polresta Banyuwangi tengah berupaya mengatasi kemacetan yang semakin parah di jalur arteri menuju…
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kalimantan Timur memanfaatkan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) Badan Pemeriksa Keuangan…

Dua terdakwa kasus korupsi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT Ronggolawe Sukses Mandiri (RSM) divonis…

Andi Satya Adi Saputra, Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kaltim, secara tegas menekankan pentingnya pengawasan…

Anggota Badan Anggaran DPRD Kabupaten Malang, Zulham Akhmad Mubarrok, baru-baru ini mengungkap potensi bocornya Pendapatan…