Cuaca ekstrem kembali mengancam wilayah perairan Selatan Jawa Timur, dengan BMKG Banyuwangi mengeluarkan peringatan dini terkait gelombang tinggi yang diperkirakan terjadi selama empat hari, mulai 26 hingga 29 Juni 2025. Gelombang laut dengan ketinggian antara 2,5 hingga 4 meter berpotensi melanda beberapa wilayah perairan, termasuk Banyuwangi, Jember, Lumajang, Selat Lombok, Selat Bali, dan perairan selatan Pulau Bali. Selain itu, gelombang sedang antara 1,25 hingga 2,5 meter dapat terjadi di Selat Badung dalam periode yang sama.
Masyarakat pesisir dan pelaku kegiatan pelayaran diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan menghadapi kondisi cuaca ini. Aktivitas melaut, terutama bagi kapal kecil dan perahu nelayan, harus dipertimbangkan dengan cermat sebelum berlayar. Kondisi gelombang tinggi dapat mengganggu transportasi laut, aktivitas perikanan, dan kegiatan bongkar muat di pelabuhan.
Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Banyuwangi, Suryono Bintang Samudra, memperingatkan nelayan agar tidak mengabaikan peringatan cuaca dari BMKG dan memastikan kondisi laut aman sebelum berlayar. Insiden laka laut yang menimpa kapal motor Gardan Sumberwangi di perairan Sembulungan, Muncar, pada Mei lalu, menjadi peringatan serius akan bahaya gelombang tinggi. Tiga orang tewas dalam insiden tersebut, sedangkan 26 lainnya selamat.
Dalam situasi ini, kewaspadaan dan keselamatan menjadi hal paling utama bagi semua pihak yang berkecimpung di perairan. Semua pihak diharapkan untuk memperhatikan informasi cuaca dan peringatan dini yang dikeluarkan oleh BMKG guna meminimalkan risiko kecelakaan di laut. Semua langkah pencegahan perlu diambil untuk menghindari insiden serupa terulang di masa depan.