Penampakan Ahli Rekonstruksi Wajah Wanita 10.500 Tahun Lalu

Sebuah penelitian terbaru berhasil merekonstruksi wajah seorang wanita dari zaman prasejarah berdasarkan DNA kuno. Wanita tersebut diyakini hidup sekitar 10.500 tahun yang lalu di wilayah Belgia modern. Penelitian yang dipimpin oleh ilmuwan dari Universitas Ghent mengungkapkan bahwa wanita ini memiliki mata biru dan kulit sedikit lebih terang daripada orang-orang Mesolitikum lain di Eropa Barat. Wanita ini diduga berasal dari kelompok genetik yang sama dengan Manusia Cheddar, meskipun tempat tinggalnya berbeda. Selain itu, fakta bahwa warna kulitnya berbeda menunjukkan variasi genetik yang ada di antara populasi Eropa pada masa itu.

Wanita ini diperkirakan berusia antara 35 hingga 60 tahun berdasarkan penelitian tengkoraknya. Sisa-sisa jasadnya ditemukan di gua Margaux di Dinant selama penggalian arkeologi pada tahun 1988-1989. Rekonstruksi wajahnya, yang didasarkan pada DNA kuno yang ditemukan, memperlihatkan rincian yang sangat rinci, mulai dari warna kulit, warna rambut, hingga warna mata. Selain itu, data arkeologi lain dari wilayah tersebut juga membantu dalam menentukan perhiasan dan tato yang digunakannya.

Hasil penelitian ini mengejutkan para ilmuwan karena menunjukkan adanya variabilitas genetik yang signifikan di antara populasi Mesolitikum di Eropa Barat. Meskipun metode penelitian terbatas pada sisa-sisa jasad yang ditemukan, teknik DNA kuno yang dicapai dari tengkorak wanita tersebut memberikan informasi yang cukup untuk membangun rekonstruksi yang akurat. Selain itu, penemuan alat batu, tulang hewan buruan, dan sisa-sisa ikan di bekas perkemahan wanita ini juga memberikan gambaran kehidupan sehari-harinya. Ini menunjukkan bahwa wanita-wanita pada masa itu hidup sebagai pemburu-pengumpul yang berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lain.

Source link