Harapan Jepang untuk melakukan pendaratan pertama di bulan kandas pada Jumat (6/6) karena misi tersebut gagal mendarat dengan mulus. ispace yang berkantor pusat di Tokyo berambisi membuat sejarah sebagai perusahaan swasta ketiga — dan yang pertama di luar Amerika Serikat — yang mencapai pendaratan terkendali di permukaan bulan. Namun, berdasarkan keterangan perusahaan, data diasumsikan bahwa wahana pendarat hanya bisa melakukan pendaratan keras (crash landing).
“Komunikasi dengan wahana pendarat tidak mungkin dipulihkan, jadi telah diputuskan untuk mengakhiri misi tersebut,” kata ispace dalam sebuah pernyataan. Kegagalan itu terjadi dua tahun setelah misi sebelumnya berakhir dengan kecelakaan. Wahana antariksa Resilience tanpa awak milik perusahaan itu pada Jumat memulai pendaratan terakhirnya yang menakutkan. Wahana berhasil menyalakan mesin utamanya seperti yang direncanakan untuk memulai perlambatan.
Ruang kontrol misi mengonfirmasi bahwa posisi wahana pendarat itu “hampir vertikal”, tetapi kemudian hilang kontak. Masalah teknis menyebabkan wahana pendarat tidak dapat mencapai kecepatan yang dibutuhkan untuk mendarat secara lambat. Sampai saat ini, hanya lima negara yang berhasil mendarat di bulan dengan mudah: Uni Soviet, Amerika Serikat, Tiongkok, India, dan Jepang.
Perusahaan swasta now turut serta dalam perlombaan, membuka peluang akses yang lebih murah dan lebih sering ke luar angkasa. Di dalam wahana pendarat Resilience terdapat beberapa muatan besar, antara lain Tenacious, penjelajah mikro buatan Luksemburg; elektroliser air untuk memecah molekul menjadi hidrogen dan oksigen; eksperimen produksi pangan; dan wahana radiasi luar angkasa.
Penjelajah itu juga membawa “Moonhouse” alias model rumah kecil yang dirancang oleh seniman Swedia Mikael Genberg. Takeshi Hakamada, CEO perusahaan, mengungkapkan bahwa meskipun upaya kedua mereka gagal, mereka akan menggunakan hasil itu untuk misi-misi mendatang. Perusahaan swasta lainnya seperti Intuitive Machines dan Firefly Aerospace juga telah mencapai keberhasilan dalam mendaratkan wahana mereka di bulan. Pendaratan di Bulan sangat menantang karena pesawat antariksa harus bergantung pada pembakaran pendorong yang dikontrol secara tepat untuk memperlambat penurunan mereka.