Kabupaten Gresik mengalami inflasi terendah di antara kabupaten/kota Indeks Harga Konsumen (IHK) di Jawa Timur menurut data Badan Pusat Statistik (BPS). Meskipun sejumlah kelompok pengeluaran mengalami kenaikan harga, inflasi tahunan (year on year/y-on-y) pada Mei 2025 tercatat sebesar 0,60 persen. Kepala BPS Gresik, Indriya Purwaningsih, menyebutkan sektor kesehatan menjadi penyumbang inflasi tertinggi dengan kenaikan 7,97 persen, yang dipicu oleh naiknya tarif layanan rumah sakit, dokter umum, dan dokter spesialis.
Selain kesehatan, kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya juga mengalami inflasi sebesar 3,47 persen, serta sektor pendidikan naik 2,48 persen. Namun, Gresik mengalami deflasi sebesar 0,51 persen secara bulanan (month to month/m-to-m) pada bulan Mei 2025, yang terjadi terutama pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau dengan deflasi 1,66 persen.
Beberapa komoditas seperti cabai rawit, bawang merah, ikan mujair, daging ayam ras, dan bawang putih berkontribusi pada deflasi tersebut. Menurut Indriya, kondisi cuaca seperti kemarau basah memberikan kontribusi dalam penurunan harga bahan pangan. Inflasi Gresik turun tajam dari 2,84 persen pada Mei 2024 menjadi hanya 0,60 persen pada Mei 2025. BPS pun mengimbau masyarakat untuk bijak dalam berbelanja dan memantau pergerakan harga, terutama pada sektor krusial seperti kesehatan, pendidikan, dan bahan pangan.