Fenomena menarik menyertai kegemaran generasi Z terhadap film anime. Kaspersky melaporkan lebih dari 250 ribu serangan siber yang mengambil topeng sebagai anime terkenal untuk menarik minat kalangan muda. Bagi generasi Z, menonton streaming bukan hanya sekadar hobi, melainkan menjadi gaya hidup yang membawa mereka terhubung dengan karakter, dunia, dan penggemar yang memengaruhi identitas mereka secara signifikan.
Koneksi unik ini juga membawa tantangan dalam hal keamanan online. Semakin kuat daya tarik emosional penonton terhadap konten, semakin mudah mereka bisa dimanipulasi. Misalnya, kecintaan generasi Z pada anime telah menjadi target empuk bagi para penjahat siber yang menggunakan judul-judul populer seperti Naruto, One Piece, Demon Slayer, Attack on Titan, dan Jujutsu Kaisen sebagai umpan untuk menyamarkan serangan malware.
Menariknya, Naruto menjadi target terbesar dengan 114.216 percobaan serangan selama periode tertentu, disusul oleh Demon Slayer dengan 44.200 percobaan serangan. Hal ini menunjukkan bahwa popularitas konten tersebut semakin menarik perhatian penjahat siber untuk memanfaatkannya. Tidak hanya anime, film dan serial ikonik seperti Shrek, Stranger Things, Twilight, Inside Out 2, Deadpool, dan Wolverine juga menjadi sasaran para penjahat siber yang terus beradaptasi dengan minat generasi Z dalam hal platform streaming dan media sosial.
Kesimpulannya, kesenangan generasi Z dalam menonton konten online juga membawa risiko keamanan yang perlu diwaspadai. Dalam merespon peningkatan ancaman siber yang disamarkan sebagai konten favorit, penting bagi para pemirsa muda untuk melindungi diri mereka sendiri secara online agar terhindar dari serangan malware yang bisa merugikan.
Dengan demikian, walaupun animasi dan konten online menjadi bagian penting dari gaya hidup generasi Z, kesadaran akan keamanan siber tetap harus diutamakan demi menjaga pengalaman positif ketika mengeksplorasi dunia maya yang begitu luas.