Menjelang Hari Raya Iduladha 2025, hewan ternak dari Kabupaten Jember, Jawa Timur, semakin diminati pasar antarwilayah. Permintaan pengiriman hewan kurban ke luar daerah melonjak, sementara ketersediaan stok dan kesehatan ternak di wilayah ini dipastikan aman. Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Kabupaten Jember, drh. Elok Kristanti mengungkapkan bahwa hingga pertengahan Mei, distribusi hewan ternak keluar daerah mengalami peningkatan yang signifikan. Hal ini terlihat dari banyaknya permintaan Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) yang diajukan oleh para pedagang. Menurut Elok, tingginya permintaan tersebut menunjukkan bahwa Jember tidak hanya mampu memenuhi kebutuhan lokal, tetapi juga menjadi salah satu daerah pemasok ternak utama menjelang Iduladha.
Meski stok dan distribusi hewan kurban dalam kondisi aman, Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan tetap memperketat pengawasan terhadap kesehatan ternak. Beberapa penyakit seperti Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) dan Lumpy Skin Disease (LSD) menjadi perhatian utama. Elok menjelaskan bahwa meskipun PMK pernah menjadi ancaman pada akhir 2024 hingga awal 2025, tetapi saat ini tidak ditemukan lagi kasus baru. Vaksinasi telah dilakukan, meskipun belum mencakup seluruh populasi ternak. Terkait LSD, atau yang dikenal masyarakat sebagai penyakit “lato-lato”, Elok menyebut bahwa kasus tersebut juga sudah berhasil dikendalikan, dengan tidak adanya laporan kasus LSD aktif di Jember.
Untuk memastikan hewan kurban benar-benar sehat dan aman dikonsumsi, dinas akan melakukan pemeriksaan ketat dalam dua tahap, yaitu antemortem dan postmortem. Pemeriksaan antemortem dilakukan satu hingga dua hari sebelum pemotongan, sementara postmortem dilakukan setelah penyembelihan untuk memeriksa organ dalam, terutama hati. Selain pemeriksaan langsung, petugas juga melakukan pemantauan di tempat-tempat penjualan hewan kurban dan memberikan edukasi kepada para penjual untuk memastikan kondisi hewan tetap prima hingga hari penyembelihan. Disarankan agar hewan yang kurang sehat disembelih setelah dinyatakan sembuh, untuk menghindari kasus seperti diare akibat stres dan kandang yang tidak bersih.