Dalam menghadapi perubahan sistem penerimaan siswa baru untuk tahun ajaran 2025/2026 di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, Ketua DPRD Sidoarjo, Abdillah Nasih, memberikan peringatan penting kepada panitia Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) jenjang SMP. Ia menekankan pentingnya keadilan dalam mengakomodasi jalur afirmasi dalam proses penerimaan, dengan memberikan prioritas kepada kelompok-kelompok yang membutuhkan, seperti kelompok kurang mampu, penyandang disabilitas, dan warga dengan kondisi sosial tertentu. Nasih juga menyarankan untuk mengalokasikan lebih banyak kuota untuk jalur afirmasi guna memberikan kesempatan yang setara bagi semua anak. Selain itu, ia juga kritik terhadap perubahan sistem dari zonasi ke domisili yang berpotensi menciptakan ketimpangan dalam penerimaan siswa.
Selain jalur afirmasi, Nasih juga menyoroti pentingnya transparansi dan akuntabilitas panitia SPMB dalam seluruh proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) agar tidak terjadi pelanggaran aturan. Di sisi lain, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dispendikbud) Kabupaten Sidoarjo menyatakan bahwa kuota SPMB untuk Kelas Khusus Olahraga (KKO), Kelas Khusus Sosial Budaya (KKSB), serta Jalur Layanan Individual Cerdas Istimewa telah terpenuhi sesuai target yang ditetapkan. Kuota yang tersisa dari jalur khusus akan dialihkan ke jalur lain untuk memastikan semua regulasi terpenuhi secara proporsional. Ini menunjukkan pentingnya mengikuti prosedur yang ada untuk mewujudkan penerimaan siswa baru yang adil dan transparan.
