Alih fungsi lahan hutan dan perkebunan serta pertanian menjadi kawasan industri atau hunian di Gresik telah menyebabkan maraknya hewan liar seperti ular, hewan reptil, dan monyet ekor panjang yang turun gunung memasuki area permukiman warga. Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarla) Kabupaten Gresik mencatat sebanyak 42 kejadian yang telah ditangani selama bulan Mei 2025, termasuk evakuasi hewan liar tersebut dari pekarangan maupun rumah warga.
Komandan Tim Damkarla Kabupaten Gresik, Bowo Wiyono, menyatakan bahwa ular dan hewan liar lainnya bergeser turun ke bawah mungkin karena di dataran tinggi sudah banyak dialihkan fungsi menjadi rumah. Sebanyak 30 hewan liar seperti ular dan monyet ekor panjang berhasil dievakuasi dan diserahkan ke Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Timur untuk perawatan.
Evakuasi hewan liar melibatkan ular piton di wilayah Kecamatan Gresik dan Kebomas serta satu ekor monyet ekor panjang di wilayah Kecamatan Menganti. Petugas Damkarla mengalami kesulitan dalam mengevakuasi monyet ekor panjang yang liar dan agresif setelah masuk ke rumah warga. Evakuasi hewan liar ini merupakan upaya untuk menjaga keselamatan warga dan hewan tersebut, serta merawat mereka secara optimal setelah diselamatkan.