Puluhan warga Desa Paseyan, Kecamatan Jatirogo, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, menolak kegiatan pengajian jemaah MTA di musala desa setempat. Menurut warga, ajaran MTA dianggap berbeda dengan umat Islam di Tuban secara umum. Kegiatan tersebut seharusnya digelar di Musala Al-Hidayah pada 30 April 2025, namun para warga menghalangi acara tersebut. Tindakan tersebut menyebabkan kericuhan dan cekcok di antara kedua pihak, namun petugas kepolisian dan Satpol PP berhasil meredam situasi tersebut. Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Tuban, Yudi Irwanto, memberikan konfirmasi terkait penolakan kegiatan pengajian oleh warga Desa Paseyan terhadap jemaah MTA. Organisasi tersebut telah aktif di wilayah Tuban sejak tahun 2015 dan sejak pemilik Musala Al-Hidayah keluar dari jemaah MTA, para jemaah tersebut telah terus mengadakan kegiatan di musala tersebut. Meskipun upaya mediasi telah dilakukan, belum tercapai kesepakatan antara kedua belah pihak. Yudi menyarankan agar para jemaah MTA pindah ke lokasi di luar Desa Paseyan untuk menghindari konflik lebih lanjut. Sofyan, pengurus jemaah MTA di Tuban, enggan memberikan keterangan terkait penolakan tersebut.
Warga Tuban Tolak Pengajian Jemaah MTA: Kontroversi Terbaru

Read Also
Recommendation for You

Polda Jawa Timur Bongkar Jaringan Narkotika Internasional Asal Malaysia Kepolisian Daerah Jawa Timur (Polda Jatim)…

Dedy Purnomo, Anggota DPRD Kabupaten Probolinggo dari Komisi II, menyuarakan pentingnya peran Aparat Penegak Hukum…

Pemerintah Kabupaten Trenggalek memberikan respons terhadap pandangan fraksi-fraksi DPRD terkait perubahan Ranperda Nomor 17 Tahun…

Training of Trainers (ToT) BISA NGAPAK Bank Indonesia memberikan pembekalan kepada 240 Bintara Pembina Desa…

Petugas gabungan melaksanakan razia terhadap sejumlah ASN Pemkab Gresik yang ditemukan sedang nongkrong di warung…