Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid memberikan respons positif terhadap merger antara XL Axiata dan Smartfren yang menghasilkan XLSmart. Meutya menyatakan komitmen untuk membangun 8.000 BTS 5G sebagai bagian dari perjanjian dengan pemerintah. Selain memberikan persetujuan operasional, pemerintah juga menetapkan kewajiban komitmen bagi XLSmart, seperti peningkatan kecepatan unduh hingga 16 persen, penambahan BTS baru, perluasan layanan digital, dan sebagainya.
Meutya juga menekankan pentingnya mayoritas dari 8.000 BTS yang dibangun untuk jaringan 5G. Ia menegaskan bahwa era saat ini adalah era 5G bukan lagi 4G. Tujuan dari merger antara XL Axiata dan Smartfren diharapkan dapat mendukung perkembangan industri seluler dan meningkatkan pelayanan yang baik, efisien, inklusif, dan terjangkau.
Dalam pertemuan dengan pihak XLSmart, Meutya menekankan agar proses merger tidak berdampak pada pemutusan hubungan kerja (PHK) karyawan dari kedua perusahaan. Arsjad Rasjid, Presiden Komisaris XLSmart, juga menyampaikan komitmen XLSmart untuk menjaga pengalaman pelanggan dan menjamin tidak adanya PHK terhadap karyawan. Pemerintah juga menyoroti soal investasi dalam industri telekomunikasi untuk memastikan keberlangsungan dan kesehatan sektor tersebut. Selain itu, pemerintah memberikan perhatian khusus terhadap pelanggan, pekerja, dan komitmen perusahaan terkait merger ini.