BMKG Mengeluarkan Peringatan Tinggi Gelombang Laut Banten
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan peringatan dini mengenai tingginya gelombang laut Banten yang mencapai 2,5 meter. Selain itu, terdapat potensi hujan sedang yang disertai kilat/petir dan angin kencang. Berdasarkan informasi dari BMKG Stasiun Meteorologi Maritim Kelas 1 Serang, potensi tinggi gelombang laut Banten hari ini berkisar antara 1,25 sampai 2,5 meter. Potensi cuaca buruk di laut Banten meliputi Selat Sunda Barat Pandeglang, Perairan Selatan Pandeglang, dan Perairan Selatan Lebak.
BMKG menyarankan agar pelaku pelayaran, mulai dari perahu nelayan, kapal tongkang, hingga kapal feri, untuk mewaspadai tiupan angin kencang dan gelombang tinggi. Di samping itu, wisatawan yang berkunjung ke perairan laut Banten juga diimbau untuk tidak berenang di sekitar pesisir pantai guna mencegah kecelakaan laut. Sedangkan masyarakat diminta untuk waspada terhadap potensi hujan sedang yang disertai kilat/petir dan angin kencang, karena dapat menimbulkan bencana alam seperti banjir dan longsor.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, Febby Rizky Pratama, mengungkapkan bahwa pelaku pelayaran di pesisir selatan Lebak harus tetap waspada terhadap gelombang tinggi. Demikian pula, masyarakat diminta untuk mengantisipasi hujan sedang yang disertai angin kencang dan petir/kilat, yang berpotensi menyebabkan banjir dan longsor. Di sisi lain, sejumlah perairan di Sumatra Utara juga mengalami potensi gelombang tinggi selama 29 hingga 31 Maret 2025, dengan ketinggian mencapai 1,25 hingga 2,5 meter.
Prakirawan Stasiun Meteorologi Kelas II Maritim Belawan, Medan, Dasmian Sulviani, menyebutkan bahwa pola angin di wilayah Perairan Sumatera Utara bagian Barat umumnya bergerak dari arah Barat hingga Utara, sementara di bagian Timur bergerak dari arah Timur hingga Barat Daya. Kecepatan angin umumnya berkisar antara 4 hingga 20 knot. Perahu nelayan disarankan untuk waspada jika kecepatan angin mencapai 15 knot dan tinggi gelombang 1,25 meter, sedangkan kapal tongkang diimbau agar memperhatikan kecepatan angin 16 knot dan tinggi gelombang 1,5 meter. Semua langkah ini diambil untuk menjaga keselamatan dan mengurangi potensi bencana di wilayah-wilayah terdampak.