Momen mudik Lebaran selalu identik dengan kemacetan panjang di sejumlah ruas jalan. Pemudik yang menggunakan transportasi darat perlu memantau kondisi lalu lintas secara real-time untuk perjalanan yang lebih lancar dan nyaman. Dengan bantuan aplikasi, pemudik bisa menghindari titik macet, menemukan rute alternatif, atau menyesuaikan waktu keberangkatan.
Salah satu aplikasi yang bisa digunakan adalah Google Maps, yang membantu navigasi dan memberikan informasi kepadatan lalu lintas dengan kode warna. Kode biru menunjukkan arus lancar, kuning untuk sedikit padat, dan merah untuk kondisi macet. Fitur tambahan seperti informasi lokasi rest area, SPBU, bengkel, hingga stasiun pengisian daya kendaraan listrik juga tersedia di Google Maps.
Selain Google Maps, Waze juga menjadi pilihan populer berkat fitur pelaporan pengguna yang memberikan informasi real-time. Aplikasi ini memungkinkan pengemudi saling berbagi informasi tentang kemacetan, kecelakaan, atau pos polisi sepanjang jalan. Travoy dari Jasa Marga juga dapat membantu pemudik yang lebih sering melewati jalan tol dengan informasi lalu lintas, mulai dari gangguan, rekayasa, hingga pemeliharaan jalan tol.
Aplikasi Tol Kita, yang dikembangkan oleh Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR, menawarkan peta jalan tol lengkap, tarif terbaru, dan pantauan live CCTV. Pemudik dapat mengunduh aplikasi ini di Google Play Store dan App Store. Dengan memanfaatkan serangkaian aplikasi ini, pemudik Lebaran 2025 dapat meminimalisir risiko kelelahan dan stres akibat kemacetan, membuat perjalanan pulang kampung lebih aman dan efisien.
