Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi bahwa wilayah Jabodetabek tidak akan mengalami hujan lebat dalam seminggu ke depan. Prakiraan hujan untuk wilayah ini menunjukkan bahwa hanya akan ada hujan dengan intensitas ringan hingga sedang. Menurut BMKG, hujan lebat hanya berpotensi terjadi di Kabupaten Bogor dan Kota Bogor pada tanggal 8-9 Maret. Sementara itu, wilayah lain di Jabodetabek diprediksi akan diguyur hujan dengan intensitas ringan hingga sedang.
BMKG juga mengidentifikasi adanya fenomena Madden Julian Oscillation (MJO) di Kwadran 2 (Samudera Hindia) yang diprediksi akan berdampak pada hujan di wilayah Indonesia. Meskipun demikian, fenomena ini tidak berpengaruh signifikan terhadap curah hujan di Jabodetabek. Puncak curah hujan di wilayah tersebut telah dilewati pada 2-4 Maret lalu, menurut Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto.
Meski cuaca ekstrem masih mungkin terjadi di wilayah lain, BMKG memperkirakan bahwa cuaca ekstrem di Jabodetabek dapat berlanjut hingga 11 Maret mendatang. Meteorologi menggunakan berbagai metode prakiraan cuaca, termasuk Prakiraan Dasarian, prakiraan cuaca harian, dan Nowcasting untuk memberikan informasi yang lebih akurat kepada masyarakat.
Daftar prakiraan curah hujan wilayah Jabodetabek periode 8-14 Maret menunjukkan bahwa hujan dengan intensitas sedang hingga lebat berpotensi terjadi di beberapa daerah seperti Kabupaten Bogor dan Kota Bogor. Meskipun demikian, sebagian besar wilayah Jabodetabek diprediksi akan mengalami hujan dengan intensitas ringan hingga sedang dalam periode itu.