Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengumumkan rencana modifikasi cuaca untuk mengurangi potensi banjir ekstrem mulai hari ini, Rabu (5/3). Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, menyampaikan bahwa modifikasi cuaca akan difokuskan di wilayah Jawa Barat yang rentan terkena dampak banjir. Dia menjelaskan bahwa langkah ini bertujuan untuk mengurangi intensitas hujan lebat yang diprediksi akan terjadi hingga 11 Februari.
Menurut Dwikorita, modifikasi cuaca dilakukan dengan cara menghalangi hujan di luar area yang rawan terkena banjir. Hal ini bertujuan untuk mencegah awan tebal dan berpotensi hujan turun di wilayah Jakarta, Jawa Barat, hingga Lampung. Modifikasi cuaca tersebut bertujuan untuk menjaga keseimbangan hujan agar tidak menyebabkan banjir di tempat lain.
Dalam upayanya untuk mereduksi potensi banjir, BMKG meminta dukungan doa dari masyarakat agar rencana modifikasi cuaca ini berhasil. Modifikasi cuaca diharapkan mampu membantu mengurangi dampak cuaca ekstrem dan meminimalkan risiko banjir. Diharapkan langkah ini dapat memberikan perlindungan lebih bagi wilayah yang rawan terkena banjir di masa mendatang.
