Banjir akibat luapan Kali Lamong kembali menjadi perhatian di Kota Surabaya. Genangan setinggi 30 sentimeter telah menutup akses menuju Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), yang menyebabkan kendaraan mogok dan pengendara terpaksa berhadapan dengan risiko tinggi. Warga setempat, seperti Muhammad Gozali dari Sumberejo, mengungkapkan bahwa genangan air berasal dari sungai kecil irigasi tambak, menunjukkan kelemahan sistem drainase di kawasan tersebut.
Sementara itu, tekanan arus dari Kali Lamong yang merembes dari tanggul juga turut memperparah kondisi banjir di Surabaya. Meskipun upaya tanggul dengan sandbag telah dilakukan oleh pihak terkait, potensi banjir susulan masih menjadi ancaman serius. Banjir ini juga merambah ke wilayah Gresik dengan 10 titik tanggul yang jebol, menyebabkan dampak luas terutama di Kecamatan Cerme dan Menganti.
Perlunya solusi jangka panjang dalam pengelolaan Kali Lamong menjadi semakin mendesak mengingat dampak banjir yang terus terjadi setiap tahun. Tanpa tindakan yang konkret, infrastruktur vital seperti akses ke GBT akan terus terganggu, menghambat mobilitas warga, dan menimbulkan kerugian ekonomi yang signifikan. Hal ini menuntut penanganan yang lebih serius untuk mengatasi masalah banjir di wilayah tersebut.
