Pemerintah Kabupaten Gresik terus berupaya mengatasi banjir akibat luapan Kali Lamong dengan membangun kolam retensi. Setelah sukses membangun kolam retensi pertama di Cerme, pemkab kini mulai merealisasikan pembangunan kolam retensi kedua di Balongpanggang. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan kapasitas penampungan air dan mengurangi dampak banjir di wilayah Gresik selatan.
Bupati Gresik, Fandi Akhmad Yani, mengungkapkan bahwa kolam retensi di Cerme sudah berfungsi dengan baik namun masih memiliki kapasitas terbatas. Oleh karena itu, pembangunan kolam retensi baru di Balongpanggang menjadi solusi yang diperlukan. Usaha ini didukung dengan alokasi anggaran yang diharapkan akan mendapat dukungan penuh dari DPRD Gresik.
Kunjungan langsung Bupati Gresik dan Wakil Bupati Asluchul Alif ke lokasi banjir juga bertujuan untuk memastikan penanganan darurat berjalan optimal. Salah satunya adalah penyediaan makanan bagi warga terdampak melalui dapur umum. Pemkab Gresik telah melakukan rapat koordinasi dengan berbagai pihak untuk merumuskan langkah-langkah antisipasi jangka pendek dan jangka panjang.
Dengan tambahan kolam retensi baru, Bupati Gresik optimistis risiko banjir di sekitar Kali Lamong dapat berkurang secara signifikan. Proses pembebasan lahan di sepanjang sungai tersebut diharapkan segera dimulai agar pembangunan kolam retensi bisa terealisasi dengan lebih cepat. Langkah ini diharapkan dapat memberikan perlindungan lebih baik kepada warga Gresik dari ancaman banjir yang kerap terjadi.
