Seekor lumba-lumba berukuran sekitar 3 meter terdampar di pesisir perairan Kenjeran, Surabaya, Selasa (3/2) siang. Mamalia laut tersebut ditemukan oleh nelayan dari Kelompok Usaha Bersama (KUB) Udang Rebon yang sedang melakukan aktivitas penangkapan ikan. Awalnya, salah satu nelayan KUB Udang Rebon menemukan lumba-lumba itu tersangkut di jaringnya, namun kemudian melepaskannya. Namun, lumba-lumba tersebut tidak mampu berenang ke tengah laut setelah dilepas, malah kembali mengikuti perahu nelayan hingga kembali ke pinggir pantai. Kondisi lumba-lumba terlihat sehat dan aktif meski kesulitan untuk kembali ke laut.
Nelayan yang melihat hal tersebut akhirnya menghubungi DKPP Surabaya dan Balai Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut (BPSPL) untuk meminta bantuan. Tim BPSPL bersama nelayan menggunakan perahu dan kain untuk menggiring lumba-lumba kembali ke laut lepas. Meskipun memakan waktu sekitar 20-30 menit, lumba-lumba akhirnya dapat berenang bebas ke laut setelah digiring oleh tim.
Keberhasilan penyelamatan lumba-lumba ini menjadi pengalaman pertama bagi nelayan setempat menangani kasus terdampar yang melibatkan mamalia laut. Antiek Sugiharti, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Surabaya menyatakan bahwa ini merupakan pertama kalinya nelayan di wilayah tersebut menghadapi situasi seperti ini. Hal ini menunjukkan respon positif dan kolaborasi efektif antara nelayan lokal, instansi terkait, dan masyarakat dalam melestarikan keseimbangan ekosistem laut yang semakin rentan.