Nuklir: Tantangan dan Persaingan di Ajang Energi Global
Fenomena menarik terjadi dalam COP29 yang berlangsung pada November 2024 lalu, di mana energi nuklir yang sebelumnya dianggap berbahaya, kini mendapat sambutan hangat dari banyak negara. The New York Times melaporkan bahwa 22 negara berjanji untuk meningkatkan penggunaan tenaga nuklir hingga tiga kali lipat pada pertengahan abad ini guna mengatasi pemanasan global. Dan di COP29 di Azerbaijan, enam negara lagi bergabung dalam komitmen tersebut.
Penyebab utama kebangkitan nuklir ini adalah Invasi Rusia ke Ukraina pada Februari 2022 yang menyebabkan Eropa Barat terancam pasokan gas alam dari Rusia. Hal ini mendorong negara-negara seperti Jerman untuk mencari sumber energi mandiri, setelah sebelumnya fokus pada investasi energi terbarukan. Namun, ketika pasokan gas terputus, banyak negara di Eropa dan Asia mulai mempertimbangkan kembali opsi nuklir.
Meski demikian, organisasi lingkungan seperti Greenpeace tetap vokal menentang opsi nuklir ini. Mereka mengkritik nuklir sebagai pelengkap belaka dalam transisi energi, sementara fokus seharusnya ada pada energi terbarukan. Faktor biaya dan lama pengerjaan menjadi perhatian serius, terutama dalam pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklir.
Di Indonesia sendiri, pemerintah memutuskan untuk mengadopsi reaktor modular kecil (SMR) sebagai opsi nuklir pertamanya. Meski masih ada perdebatan pro dan kontra, peran Bapeten dan mitra internasional diharapkan dapat memastikan keselamatan dan transparansi dalam pengelolaan PLTN. Sementara itu, perdebatan seputar efektivitas dan keberlanjutan nuklir sebagai sumber energi terus berlanjut, dengan banyak negara termasuk Indonesia dan beberapa negara Asia lainnya mulai mengeksplorasi opsi ini.
Dengan semakin meningkatnya pembangunan PLTN di berbagai belahan dunia, termasuk Asia, sementara opsi energi terbarukan juga terus dikembangkan, persaingan antara nuklir dan energi terbarukan sebagai sumber energi masa depan masih panas. Bagaimanapun, fokus utama setiap negara seharusnya tetap pada upaya untuk memastikan keberlanjutan dan keselamatan dalam penyediaan energi bagi rakyatnya.