Berita  

“Kecelakaan Beruntun di Kenjeran Surabaya: Analisis Infrastruktur Jalan”

Kecelakaan Beruntun di Kenjeran Surabaya: Pemantulan Infrastruktur dan Keselamatan Jalan?

Jalan Kenjeran kembali menjadi sumber duka. Hari Senin (23/12/2024) sore, kecelakaan melibatkan empat mobil dan dua sepeda motor, menyebabkan kemacetan selama lebih dari dua jam. Insiden ini mengungkapkan masalah yang lebih dalam: apakah persoalannya hanya terkait jalan licin, atau mencerminkan kelalaian yang lebih sistemis?

Hujan deras hanya dalam hitungan menit mampu mengubah Jalan Kenjeran menjadi jalur berbahaya akibat licin. Salah satu mobil bahkan terjerumus ke sungai, sementara kendaraan lainnya menabrak bahu jalan. Drainase yang buruk di area tersebut kembali menjadi sorotan. Air hujan tidak dapat mengalir dengan lancar, menciptakan genangan yang membuat aspal semakin licin.

Para warga menegaskan bahwa kecelakaan ini bukan kejadian biasa. Meskipun jalan yang licin menjadi faktor utama, namun peran pemerintah dalam memastikan infrastruktur yang layak juga dipertanyakan. Evakuasi lambat, dimana alat berat baru tiba setelah satu jam untuk mengangkat mobil yang terjebak di sungai, hanya menambah kemacetan hingga lebih dari satu kilometer.

Banyak pengendara yang terjebak kemacetan turut mengkritik keterlambatan penanganan darurat di Surabaya, sebuah kota besar. Tingginya angka kecelakaan, terutama di jalur Kenjeran, menunjukkan kegagalan dalam manajemen keselamatan jalan yang lebih dalam. Pemerintah kota terkesan hanya mampu mengimbau pengendara untuk lebih berhati-hati tanpa memberikan solusi konkret untuk permasalahan yang mendasar.

Dengan volume kendaraan yang terus meningkat, risiko kecelakaan akan semakin tinggi tanpa perbaikan infrastruktur yang segera dilakukan. Jalan yang licin, drainase yang buruk, dan minimnya edukasi tentang keselamatan berkendara akan terus menelan korban jika pendekatan yang dilakukan hanya bersifat tambal sulam belaka.

Insiden ini bukan sekadar soal kecelakaan, tetapi juga mencerminkan kegagalan sistem dalam melindungi warganya. Di tengah kemacetan dan evakuasi yang lambat, satu pertanyaan mendasar muncul: kapan keselamatan jalan akan menjadi prioritas sejati, bukan hanya sebatas wacana?

Exit mobile version