Berita  

Bupati Ipuk Memuji Peran Bidan dalam Menurunkan Kasus Stunting dan Angka Kematian Ibu/Bayi di Banyuwangi

Bupati Ipuk mengapresiasi peran bidan dalam menurunkan stunting dan angka kematian ibu dan bayi di Banyuwangi.

Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, memberikan apresiasi kepada para bidan atas dedikasi mereka dalam pencegahan stunting dan penurunan angka kematian ibu dan bayi di Banyuwangi.

Hal tersebut disampaikan oleh Bupati Ipuk saat menghadiri Seminar Akselerasi Penurunan AKI/AKB dan Stunting dengan Inovasi “Barak Pitu” dalam rangka peringatan HUT Ikatan Bidan Indonesia (IBI) ke-73 di Aula STIKES pada Minggu, 8 September 2024.

Acara seminar ini dihadiri oleh seribu bidan yang bertugas di Banyuwangi, termasuk di Puskesmas, RSUD, RS, klinik swasta, dan bidan mandiri.

Ipuk menekankan pentingnya penanganan AKI/AKB dan stunting karena masalah tersebut berdampak pada pembangunan manusia dan ekonomi bangsa di masa depan. Ia juga menekankan perlunya memberikan edukasi sejak dini kepada remaja, calon pengantin, dan ibu hamil mengenai pentingnya gizi dalam tumbuh kembang anak.

Ipuk juga menyampaikan bahwa penanganan masalah ini melibatkan berbagai pihak, termasuk dokter spesialis anak dan spesialis obgyn.

Yulianingsih, Ketua IBI Banyuwangi, menyatakan bahwa jumlah bidan di Banyuwangi mencapai 1828 orang. IBI telah mengembangkan inovasi “Barak Pitu” dalam penanganan stunting dan AKI/AKB.

Inovasi “Barak Pitu” ini mengacu pada tujuh faktor risiko terjadinya stunting dan AKI/AKB. Para bidan sepakat untuk menggiatkan program Barak Pitu dalam pelayanan kebidanan dan melakukan rujukan dini jika ditemukan kasus.

Selain itu, Ipuk juga mengapresiasi upaya kolaboratif antara berbagai pihak dalam menuntaskan masalah stunting dan AKI/AKB.

Artikel ini ditulis oleh Muhammad Nurul Yaqin dan diedit oleh Mahrus Sholih.

Sumber: SUARA INDONESIA

Untuk berita lebih lanjut, kunjungi SUARA INDONESIA di Google News.