Staf ahli bidang inovasi dan kreativitas Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Restog Krisna Kusuma mengatakan bahwa kegiatan seni dan fesyen yang melibatkan seniman kreatif dapat menjadi sarana untuk mengejar pertumbuhan ekonomi kreatif dan menciptakan lapangan pekerjaan.
Restog mengungkapkan hal tersebut dalam konferensi pers di Gedung Sapta Pesona Jakarta pada hari Jumat. Ia menyebutkan bahwa pasar untuk ekonomi kreatif saat ini cukup besar, terutama dalam bidang gim atau e-sport yang lebih besar dibandingkan dengan industri film dan video. Oleh karena itu, potensi ekonomi kreatif Indonesia tidak hanya menjadi pasar tapi juga bisa menjadi pengembang di bidang kreatif tersebut.
Selain itu, Restog juga mewakili Menparekraf Sandiaga Salahudin Uno, mengatakan bahwa seni dan fesyen terus berubah seiring perkembangan teknologi. Salah satu tren yang sedang berkembang adalah seni digital. Melalui kolaborasi antara seni, fesyen, dan teknologi, diharapkan pelaku industri dapat memberikan kontribusi pada sektor pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia.
Kemenparekraf juga mendukung gelaran kegiatan seni dan fesyen yang memiliki tema tentang keberlanjutan lingkungan dan kesetaraan gender. Dalam hal ini, kesetaraan gender, lingkungan muda, dan lingkungan yang berkelanjutan terus didukung untuk pertumbuhan ekonomi kreatif.
Lebih lanjut, Kemenparekraf juga melakukan pengembangan kapasitas industri kreatif dan pengembangan pelaku industri dalam kedeputian dua. Dalam seiring perubahan perkembangan teknologi, kolaborasi ini merupakan ajang penting untuk mengembangkan industri lainnya dan membuka wawasan masyarakat terhadap industri kreatif.
Artikel ini merupakan hasil karya Fitra Ashari dan diedit oleh Maria Rosari Dwi Putri.
